Rabu, 21 Oktober 2015
MASW (Multichannel Analysis of Surface Wave)
Skema Pengukuran Metode seismik MASW
Pengolahan Data MASW
Analisis Data Lapangan dan Pengolahan Data
Pengukuran dengan menggunakan Land Streamer
Hasil Perekaman MASW
Perbandingan Pengukuran MASW dengan source aktif dan Passive
Email: seisxplore@gmail.com
Wordpress: seisxploresurvey.wordpress.com
HP: 082114266358
Selasa, 20 Oktober 2015
Perbandingan Alat GPR antara UltraGPR, Mala RTA 25MHz, GSSI 40 dan 80 MHz
UltraGPR 10MHz
Seperti halnya data yang dihasilkan dari alat Mala RTA 25MHz, GSSI frekuensi 80 dan 40 MHz, ultra GPR juga mempunyai karakter yang sama yaitu menembakan gelombang dari transmitter ke receiver setelah melalui medium di bawah permukaan bumi dan medium udara maka gelombang di rekam berupa amplitude-amplitude yang mengindikasikan adanya sifat fisis dari tiap batuan yang di lewati sepanjang travel time. Sifat fisis yang biasa dihitung untuk analisis kecepatan dn kedalaman adalah kontstanta dielektrik, konduktivitas dan resistivitasnya.
Perbedaan dari produk Mala, GSSI dan UltraGPR sendiri terdapat pada skin depthnya (penetrasi kedalamanya), dengan kondisi yang homogen relatif tidak berubah komposisi batuanya, Mala RTA 25MHz bisa mencapai target maksimum 30m-50m, sedangkan untuk GSSI frekuensi 40MHz mencapai target 25m-35m, sedangkan untuk UltraGPR bisa mencapai target maksimum 100m-160m. Perbedaan kedalaman dan resolusi tersebut lebih karena frekuensi yang digunakan berbeda dan juga stack dan sampling frekuensi dari tiap-tiap trace berbeda jauh sehingga UltraGPR lebih dalam untuk penetrasinya dan juga resolusi baik vertikal atau horizontalnya.
Selain itu, UltraGPR juga mempunyai keefektifan yang terbaru dibanding alat-alat lainya, yaitu hasil rekaman yang masuk ke kontrol display sudah menggunakan perangkat android dengan koneksi bluethooth sebagai koneksi antara kontrol display, system unit, receiver-transmitter dan GPS.
Email: seisxplore@gmail.com
Wordpress: seisxploresurvey.wordpress.com
HP: 082114266358
Pemodelan Kedepan Survey Seismik 2-D untuk Optimasi Akuisisi
Data gather
Pemodelan kedepan untuk survey seismik banyak digunakan untuk menentukan parameter yang pas di saat kita melakukan survey di lapangan, ini penting karena kondisi dan situasi di lapangan akan berubah yang berhubungan dengan ketebalan tanah, kecepatan gelombang daerah survey, source yang tidak bagus dan geophone yang digunakan dan banyak hal lain yang berhubungan dengan kelancaran dan di dapatkanya data yang bagus dari lapangan.
Sangat penting ketika geologi daerah survey mempunyai struktur yang komplek karena dengan menerapkan uji parameter akan membantu mengurangi biaya dan waktu terutama untuk hasil yang lebih bagus.
Data yang dihasilkan dari pemodelan ini berupa data ray-tracing, snap dari penjalaran gelombang dan juga data gather yang bisa di konversi ke data seg-y.Pemodelan di atas menggunakan software tesseral, bisa juga menggunakan software Mesa untuk menghitung optimasi fold, angle, dan lainya dalam design survey seismik 3-D.
Email: seisxplore@gmail.com
Wordpress: seisxploresurvey.wordpress.com
HP: 082114266358
Senin, 12 Oktober 2015
Analisis Data Down-Hole Seismic
Perekaman data downhole seismic terbilang sangat simpel dan sederhana karena dengan menyediakan palu, balok dan pemberat dan juga alat ukur seismograph dengan geophone dan receivernya maka data akan didapat. Data downhole seismic didapatkan ketika source berupa palu atau pemukul di pukulkan ke balok atau plat dengan posisi geophone diletakan di lubang bor dengan spasi tertentu. Pemukulan palu tersebut dilakukan setiap beberapa meter dari permukaan sehingga travel time gelombang P dan S dari perekaman akan terlihat secara kontinu dengan kedalaman tertentu.
Real time Interpretasi Data menggunakan UltraGPR
Hasil Interpretasi Data UltraGPR
Pengolahan data UltraGPR bisa langsung dilakukan setelah selesai melakukan pengukuran karena integrasi antara komponen dan perangkat software yang sudah bagus sehingga dalam waktu singkat bisa diketahui kedalaman, ketebalan dan lainya.
Konversi time to depth sendiri dilakukan langsung dengan menghitung angle dari hyperbole data yang sudah d ukur sehingga kecepatan dari tiap lapisan bisa langsung diketahui tanpa harus melakukan kalibrasi dan korekasi terhadap lapisan sampel.
Email: seisxplore@gmail.com
Wordpress: seisxploresurvey.wordpress.com
HP: 082114266358
Selasa, 06 Oktober 2015
Survey Downhole Seismic untuk Geoteknik dan Kontruksi
Peralatan Downhole Seismic
Pengambilan Data Downhole Seismic
Survey down-hole seismic merupakan metode geofisika yang memanfaatkan gelombang elastik dari source yang di hasilkan dari getaran, dalam hal ini getaran didapatkan dari palu yang di pukulkan ke kayu atau plat besi yang di pasang sekitar lubang bor berdiameter 8-12 inch atau lebih.
Pengukuran down-hole seismic sendiri dengan meletakan source pada deket lubang bor dan meletakan receiver-receiver atau geophone pada kedalaman tertentu dalam lubang bor (biasanya per 1 meter) sehingga didapatkan travel time dari tiap-tiap gelombang.
Gelombang yang didapat dari pengukuran ini ada gelombang P, S dan lainya tergantung kebutuhan tetapi umumnya gelombang yang akan di olah untuk dikombinasikan dengan data sipil ada gelombang P dan S.
Pengukuran down-hole seismic sendiri sangat sederhana karena menggunakan palu dan peralatan yang tidak terlalu berat, dan juga analisis dari datanya relatif mudah karena pemisahan antara gelombang P dan S jelas terlihat dari data yang di rekam pada seismograf.
Email: seisxplore@gmail.com
Wordpress: seisxploresurvey.wordpress.com
HP: 082114266358
Interpretasi lapisan soft dan hard eksplorasi nickel laterit (limonite dan saprolite serta bedrock) dari survey UltraGPR
Interpretasi limonite, saprolite dan bedrock dengan UltraGPR
Seperti halnya data yang dihasilkan dari alat Mala RTA 25MHz, GSSI frekuensi 80 dan 40 MHz, ultra GPR juga mempunyai karakter yang sama yaitu menembakan gelombang dari transmitter ke receiver setelah melalui medium di bawah permukaan bumi dan medium udara maka gelombang di rekam berupa amplitude-amplitude yang mengindikasikan adanya sifat fisis dari tiap batuan yang di lewati sepanjang travel time. Sifat fisis yang biasa dihitung untuk analisis kecepatan dn kedalaman adalah kontstanta dielektrik, konduktivitas dan resistivitasnya.
Perbedaan dari produk Mala, GSSI dan UltraGPR sendiri terdapat pada skin depthnya (penetrasi kedalamanya), dengan kondisi yang homogen relatif tidak berubah komposisi batuanya, Mala RTA 25MHz bisa mencapai target maksimum 30m-50m, sedangkan untuk GSSI frekuensi 40MHz mencapai target 25m-35m, sedangkan untuk UltraGPR bisa mencapai target maksimum 100m-160m. Perbedaan kedalaman dan resolusi tersebut lebih karena frekuensi yang digunakan berbeda dan juga stack dan sampling frekuensi dari tiap-tiap trace berbeda jauh sehingga UltraGPR lebih dalam untuk penetrasinya dan juga resolusi baik vertikal atau horizontalnya.
Selain itu, UltraGPR juga mempunyai keefektifan yang terbaru dibanding alat-alat lainya, yaitu hasil rekaman yang masuk ke kontrol display sudah menggunakan perangkat android dengan koneksi bluethooth sebagai koneksi antara kontrol display, system unit, receiver-transmitter dan GPS.
Email: seisxplore@gmail.com
Wordpress: seisxploresurvey.wordpress.com
HP: 082114266358
Rabu, 23 September 2015
Selasa, 15 September 2015
Jumat, 28 Agustus 2015
Jumat, 21 Agustus 2015
Pemodelan 3-D Data Resis untuk Sebaran Sumber Daya Geologi
Interpretasi Endapan Trass Line 1
Interpretasi Endapan Trass Line 2
Pemodelan dan Perhitungan Cadangan Terkira antara Line 1 dan 2 (1)
Pemodelan dan Perhitungan Cadangan Terkira antara Line 1 dan 2 (1)
Hasil Perhitungan Cadangan Terkira
Email: seisxplore@gmail.com
Wordpress: seisxploresurvey.wordpress.com
HP: 082114266358
Langganan:
Postingan (Atom)