Kamis, 06 Agustus 2015

Metode Geolistrik Untuk Batubara

bengkulu1bengkulu2
Dari hasil analisis Laboratorium, Peringkat Batubara Porositas (%) Kadar air asli (%) mempunyai beberapa klasifikasi:
Lignit (A2)
32,72
34,98
Sub-Bituminus B (A2)
32,72
25,59
Sub-Bituminus B (A1)
33,33
25,59
Sub-Bituminus A (C)
7,45
1,59
Bituminus (C)
5,48
1.36
Semi-Antrasite (C) 7,89 1,27
Di sini terlihat bahwa konduktivitas batuan sangat ditentukan oleh tahanan jenisnya (Speight 1994).
Pada eksplorasi batubara dengan menggunakan metode geolistrik memang masih perlu di lakukan dengan penelitian lebih lanjut, apalgi batubara yang disurvey terdapat didaerah yang mempunyai struktur yang komplek seperti daerah sumatera. Nilai resistivitas yang dipunyai batubara tidak mempunyai range yang panjang dibandingkan dengan lingkungan sekitarnya sehingga menyulitkan identifikasi. Perlu banyak data pendukung dan pengalaman dalam melakukan idenfitikasi batubara pada data geolistrik sehingga hasil interpretasi mempunyai sedikit kesalahan.
Pada gambar di atas, posisi dan sebaran batubara tidak begitu jelas karena sebaran lateralnya yang tidak menerus panjang (dari data bor) tetapi relatif bagus untuk identifikasi batuan sekitarnya yang di daerah tersebut merupakan batuan andesit intrusi dan vulkanik.
Umumnya di daerah Sumatera sebaran batubara berada pada batuan sedimen seperti batuan pasir, lempung atau mudstone, hanya sebagian kecil yang ada di daerah andesit, tetapi ada juga yang terhapit oleh batuan andesit dan itu merupakan batubara dengan kalori yang tinggi tetapi relatif tipis.
Metode yang sering digunakan untuk mengawali survey vertikal (geolistrik, GPR atau seismik) adalah survey geomagnet. Survey geomagnet bisa mengidentifikasi sebaran secara lateral batuan andesit dan batuan sedimen sehingga ketika melakukan survey geofisika lateral tidak banyak harus mengeluarkan cost dan waktu dan terpenting bisa mengurangi titik bor.
Hasil akhir dari survey geolistrik untuk eksplorasi batubara dengan metode geolistrik adalah:
  • Sebaran vertikal dan lateral batuan andesit atau mineral lainya dalam gambaran 2 Dimensi
  • Estimasi sebaran batubara secara vertikal dan lateral dan gambaran 2-D
  • Struktur lokal pengontrol rekahan dan pergeseran geologi sekitar
  • Penampang geologi 2 Dimensi berdasarkan sebaran nilai resistivitas batuan
  • Kompilasi data geolistrik dengan data pendukung seperti geologi permukaan, mapping atau data pengeboran
  • Sebaran vertikal dan lateral batuan andesit dan mineral lainya dalam gambaran 3 Dimensi
  • Cadangan terkira dari pemodelan 3 Dimensi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar