Kamis, 06 Agustus 2015

Metode Geolistrik untuk Mencari Air Tanah

air4sectionborA4
Air tanah adalah air yang berada di bawah permukaan tanah didalam mintakat jenuh(saturation Zone) dengan tekanan hidrostatis sama atau lebih besar dari tekanan atmosfer. Kondisi air tanah dipengaruhi oleh iklim, kondisi geologi, geomorfologi dan penutup lahan serta aktivitas manusia.
Kondisi air tanah dapat diketahui dari kondisi akuifer. Akuifer adalah suatu lapisan batuan atau formasi geologi yang mempunyai struktur yang memungkinkan air untuk masuk dan bergerak melaluinya dalam kondisi normal (Tood, 1980)
Menurut Suharyadi sebagian air tanah berasal dari air permukaan yang meresap masuk kedalam tanah dan membentuk suatu siklus hidrologi. Air tanah (ground water) air yang terdapat pada suatu lapisan batuan yang menyimpan dan meloloskan air yang disebut akuifer. Air tanah dapat dibedakan kedalam dua jenis yaitu air tanah bebas dan air tanah dalam. (Bakri, 2003).
Pada dasarnya potensi air tanah sangat tergantung dari kondisi geologi terutama yang berkaitan dengan konfigurasi akuifer, struktur geologi, geomorfologi dan curah hujan. Dari jenis dan sebaran batuan berikut struktur geologi dapat diketahui jenis dan sebaran akuifer yang ada walaupun demikian tidak semua batuan berfungsi sebagai akuifer.
Pada zona tidak jenuh air berpori-pori terisi oleh air dan sebagian lagi terisi sebagai air tanah. Air yang terdapat pada zona ini tidak termasuk dalam klasifikasi air tanah. Sebaliknya pada zona jenuh air semua pori-pori terisi oleh air dan air yang berada pada zona inilah yang disebut sebagai air tanah. Batas kedua zona tersebut adalah suatu bidang yang disebut sebagai muka air tanah (water tabel).
Keterpadatan air tanah pada suatu daerah ditentukan oleh beberapa faktor yaitu iklim/musim (banyak hujan dan evapotraspirasi)
  1. Kondisi Penutup Lahan (Land Cover )
  2. Kondisi Geomorfologi
  3. Kondisi Geologi
  4. Aktivitas Manusia
Sebagian besar air tanah berasal dari air hujan yang meresap masuk kedalam tanah, air tanah tersebut disebut air meteorik. Selain air meteoric ada air lain yaitu air JuvenileWateryang dapat diklasifikasikan menurut asalnya yaitu magnetic water, volkanik water  yang biasanya panas atau hangat dan mempunyai kandungan sukfur yang tinggi dan cosmic berasal dari ruang angkasa bersama dengan meteorit.
Rejuvenate water adalah air yang berasal dari proses geologi seperti kompaksi, metamorfosa dan sedimenasi ada dua jenis yaitu Metamorf water dan Connate water. Connate water adalah air yang terperangkap dalam endapan sewaktu terjadi proses pengendapan (air biasanya payau sampai asin), (Suyono, 1995).
Menurut Krusseman (Bakri, 2003) ditinjau dari sifat dan prilaku batuan terhadap air tanah terutama sifat fisik, struktur dan tekstur maka batuan dapat dibedakan kedalam 4 (empat) macam :
  1. Akuifer adalah lapisan batuan yang mempunyai susunan sedemikian rupa sehingga dapat meyimpan dan mengalirkan air tanah yang cukup berarti seperti batu pasir, dan batugamping
  2. Akuiklud adalah lapisan batuan yang dapat meyimpan air akan tetapi tidak dapat mengalirkan air tanah dalam jumlah yang cukup berarti seperti lempung, shale, tuf halus
  3. Akuitar adalah lapisan batuan yang dapat menyimpan air tetapi hanya dapat mengalirkan air tanah dalam jumlah yang sangat terbatas seperti basal scoria, serpih, napal, dan batulempung
  4. Akuiflug adalah lapisan batuan yang tidak dapat menyimpan dan mengalirkan air tanah seperti batuan beku dan batuan metamorf dan kalaupun ada air pada lapisan batuan tersebut hanya terdapat pada kekar atau rekahan batuan saja.
Apabila ditinjau dari sifat dan stratigrafi batuan di alam maka lapisan akuifer dapat dibedakan, antara lain :
  1. Unconfined akuifer (Akuifer bebas) adalah suatu akuifer dimana muka air tanah merupakan bidang batas sebelah atas dari zona jenuh air. Air tanah yang terdapat pada lapisan akuifer ini disebut air tanah tidak tertekan dimana muka air tanahnya disebut muka air tanah pheartik
  2. Confined akuifer (akuifer tertekan) adalah suatu akuifer dimana air tanahnya terletak dibawah lapisan kedap air dan mempunyai tekanan lebih besar dari pada tekanan atmosfer. Air tanah ini dibatasi oleh lapisan kedap air pada bagian atas maupun bagian bawahnya. Muka air tanah artesis oleh karena dilakukan pemboran maka muka air tanah akan bergerak naik ke atas mendekati permukaan tanah atau memancar sampai pada keadaan tertentu.
  3. Leakage akuifer (semi confined akuifer) adalah suatu lapisan akuifer dimana air tanahnya terletak pada suatu lapisan yang bersifat setengah kedap air dan posisi batuan akuifernya terletak antara akuifer bebas dan akuifer tertekan
  4. Ferced aquifer (akuifer menggantung) adalah akuifer dimana massa air tanahnya terpisah dari air tanah induk oleh lapisan yang relatife kedap air yang tidak begitu luas dan terletak pada zona tidak jenuh air.
Tabel Daftar Nilai Resistivitas Berbagai Jenis Mineral
No
MineralResistivitas ( Ωm)
1Tanah1.000-10.000
2Air Dalam Lapisan Alluvial10-30
3Air Sumber50-100
4Pasi Dan Kerikil Kering1.000-10.000
5Pasir Dan Kerikil Yang Mengandung Air Tawar50-500
6Pasir Dan Kerikil Yang Mengandung Air Asin0.5-5
7Air Laut0.2
8Napal20-200
9Batu Gamping300-10.000
10Batu Pasir Lempung50-300
11Batu Pasir Kuarsa300-10.000
12Tufa Gunung Api0.5-5
13Lava100-300
14Serpih300-3.000
15Geniss, Granit Selingan100-1.000
16Serpih Mengandung Grafit0.5-5
17Granit1.000-10.000
18Air Permukaan80-200
19Air Tanah30-100
20Konglomerat100-500
21Alluvium – Dilivium
  1. Lapisan Slit Lempung
  2. Lapisan Pasir
  3. Lapisan Pasir Dan Kerikil
10-200100-600
100-1.000
22Neo-Tersier
  1. Batu Lumpur
  2. Batu Pasir
  3. Kelompok Andesit
  4. Kelompok Chert, Slate
20-200
50-500
100-500
200-2000
Dari hasil pengukuran geolistrik, banyak digunakan pengukuran 1-D atau 2-D untuk memetakan sebaran air tanah di bawah permukaan. Eksplorasi air tanah menggunakan metode geolistrik memang cukup bagus, dari 10 pekerjaan dengan menggunakan metode ini 8 diantaranya berhasil menemukan kondisi air tanah di bawah permukaan, yang lainya bukan berarti tidak bisa tetapi kondisi ditiap daerah mempunyai spesifikasi dan kondisi geologi yang berbeda.
Hasil akhir dari survey geolistrik untuk memetakan sebaran air tanah adalah:
  • sebaran vertikal dan lateral kondisi air tanah di bawah permukaan dalam 1-D dan 2-D
  • struktur lokal berupa rekahan dan pola pengontrol geologi di sekitar study
  • korelasi dengan data pendukung seperti test pit dan bor
  • estimasi cadangan terkira dengan memodelkan nilai resistivitasnya dengan gambaran 3-D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar