Jumat, 27 September 2013

EKSPLORASI ANDHESIT DENGAN METODE MAGNET

Pada artikel lainya saya sudah menjelaskan kegunaan metode magnet untuk eksplorasi batubara dan juga untuk eksplorasi barang tambang lainya, selain itu pada saat ini industri mencari bahan barang lain yang diperuntukan untuk hal-hal tertentu antara lain batuan andhesit atau vulkanik. 

Prinsipnya sama, yaitu pada pengukuran geomagnet analisis yang dilakukan yaitu nilai dari susceptibilitinya yang berkorelasi dengan nilai kemagnetan batuan subsurface. nilai kemagnetan yang ada di batuan di dalam bumi merupakan nilai gabungan dari berbagai banyak batuan,mineral dan lainya sehingga tidak serta merta kita melakukan interpretasi dari data magnet(TMI).

gambar 1 lintasan survey magnetik

Sebenarnya eksplorasi andhesit atau biasa disebut bahan tambang galian C sangat mudah untuk dilakukan eksploitasi ketika ada singkapan yang muncul ke permukaan, dengan mapping regional dan detail akan bisa di tentukan sebaran dan estimasi cadanganya apalagi ditambah dengan hasil tespit atau data bor.

Metode ini membantu kita dalam eksplorasi tersebut ketika andhesit itu sendiri tidak muncul ke permukaan atau insitu dan tidak ada singkapan sama sekali, ini akan menyulitkan interpretasi dan kalkulasi cadangan. Andhesit merupakan batuan yang mempunyai nilai kemagnetan yang tinggi karena masuk ke dalam benda dengan kandungan mineral yang tinggi terutama besi dan lainya. 
Dalam data magnetik, nilai andhesit berkisar 41000nT> sehingga identifikasinya mudah jika di kelompokan dengan batuan sekitar atau sedimen. Batuan andhesit umumnya berupa intrusi atau lava yang menyebar ke permukaan atau dalam keadaan horizontal sehingga ketika dilakukan slice kedalaman akan terlihat bahwa andhesit tersebut menyebar atau intrusi. selain itu anomaly yang ada di data magnetik sendiri ketika dilakukan reduce to pole akan terlihat secara permukaan bahwa anomaly tinggi tersebut bersifat menyebar atau mengerucut.

gambar 2 data lidar

Contoh di bawah merupakan daerah dengan nilai kemagnetan tinggi, data dari bor adanya ketebalan andhesit yang berkisar dari kedalaman 10-70 meter, ini mengindikasikan bahwa andhesit yang ada bersifat menyebar, tetapi dari data magnet bukan hanya identifikasi itu tetapi apakah di daerah lain sifatnya sama dengan data yang ada di daerah yang sudah di bor. Hasil korelasi data lapangan dengan data magnetik adanya kecocokan.
Setelah dilakukan slice kedalaman adanya sifat yang sama. Nilai magnetik sendiri cukup tinggi didaerah tersebut. Informasi tersebut bisa dilihat dari foto udara(lidar) yang mencirikan daerah tersebut merupakan daerah datar, kalaupun ada andhesit berarti sifatnya menyebar bukan intrusi.

gambar 3 hasil pengukuran survey magnetik


Tidak ada komentar:

Posting Komentar