Rabu, 25 September 2013

IDENTIFIKASI BATUBARA DENGAN METODE GEOMAGNET

Eksplorasi batubara dengan menggunakan metode geomagnet memang jarang dilakukan karena barang tambang ini memiliki nilai kemagnetan yang rendah dan pengendapanya merupakan berbentuk sedimentasi.   

Ada beberapa analisis sebelum melakukan dan menerapkan metode ini, yaitu salah satunya adalah mengidentifikasi daerah batubara itu sendiri,maksudnya dalam sejarah geologi ada informasi tentang formasi,struktur dan batuan sekitar, batubara dengan struktur tinggi akan memudahkan kita mengidentifikasinya,sedangkan dengan struktur rendah agak sulit,tetapi didaerah dengan batuan vulkanik atau intrusi ini sangat membantu mengidentifikasi batubara. 

Identifikasi batubara didaerah lingkungan intrusi atau daerah vulkanik bukan langsung mengarah ke batubara itu sendiri tapi mengejar respond sekundernya, yaitu dengan mengidentifikasi daerah sedimentnya, batubara akan terdapat didaerah ini karena sejarah pengendapanya yang hampir sama, tapi memunkinkan di intrusinya itu sendiri terdapat batubara tapi umumnya tipis dan mempunyai kalori yang tinggi. 

Daerah sediment di data magnet sendiri akan mencerminkan nilai kemagnetan yang rendah, sedangkan nilai tinggi berkorelasi dengan nilai batuan yang tinggi pula(kemagnetanya) ini termasuk batuan vulkanik dan intrusinya itu sendiri.

gambar 1 data lidar

gambar 2 data magnet

Tidak ada komentar:

Posting Komentar